3 April 2010

DNS (Domain Name Service)

,
Domain Name Service/Server (DNS) secara umum adalah sebuah aplikasi service jaringan yang berfungsi untuk memetakan sebuah alamat IP menjadi sebuah nama host atau sebaliknya. Sebagai contoh kita memetakan alamat IP '192.168.1.1' menjadi sebuah nama host 'komputerkita.com'.

DNS merupakan aplikasi service baru penterjemah ip kedalam nama host. Semula penterjemah itu disebut HOSTS files. HOSTS files merupakan sebuah file yang berisi nama domain serta IP yang dimilikinya. Tetapi kekurangan dari HOSTS files yaitu sulitnya ketika kita mendapatkan domain serta alamat yang baru dan kita menginginkan pemakai lain untuk bisa mengakses alamat tersebut, kita harus mengcopykan terlebih dahulu file yang berisi update-an terbaru dari domain serta alamat yang baru kemarin. Bisa dibayangkan jika dalam sebuah jaringan ada 100 komputer, maka kita harus mengcopykan ke 100 komputer tersebut. Dikarenakan kekurangan itulah DNS dibuat. DNS dibuat dengan beberapa kelebihan, diantaranya yaitu:

1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer)
2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah 3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
Dalam DNS sendiri, terdapat dua peran. Peran yang pertama yaitu DNS-Client (Resolvers) yakni user yang menggunakan serta meminta layanan DNS dari DNS-server. Dan yang kedua adalah DNS-Server (Nameserver) yakni server yang menerima serta melayani resolvers.

Prinsip kerja DNS cukup sederhana sesuai dengan pengertiannya semula yaitu memetakan alamat IP kedalam host nama dan sebaliknya.
1. Resolvers (Client) meminta alamat sebuah domain kepada dns server. contoh: mail.google.com
2. DNS server kemudian mencari alamat tersebut dalam databasenya. Dan setelah dns server menemukan alamat dari mail.google.com tersebut, maka dns server akan merespon dengan mengirimkan sebuah alamat IP. Tetapi jika domain yang di request client tidak ada dalam database dns server, maka dns server juga akan merespon dengan pemberitahuan bahwa domain yang di request tidak ada dalam database.
3. Komputer client telah mendapatkan IP dari dns server, dan komputer client akan langsung mengakses IP yang telah diberikan oleh dns server tadi.

Struktur DNS merupakan susunan dari tingkatan-tingkatan domain itu sendiri. Berikut adalah struktur DNS sendiri:
1. Root Level (.)
Merupakan level utama (level paling penting) sekaligus level awal dari sebuah domain dimana ketika dns server akan mencari sebuah alamat domain, maka yang diakses terlebih dahulu adalah root level.
2. Top Level Domain (.com, .org, .net, dsb.)
Merupakan level kedua setelah root level dimana ketika dns telah mengakses ke root, maka akan langsung mengakses ke level ini.
3. Second Level Domain (google, yahoo, dsb.)
Merupakan level setelah TLD, dimana ketika dns telah mengakses ke root dan TLD, akan langung mengakses ke SLD.
4. Sub Level Domain
Merupakan cabang dari domain diatas, bisa merupakan menu atau aplikasi tambahan pada domain utama. Contoh: mail.google.com (yang di tebalkan merupakan sub level domain)

Cara kerja pengaksesan domain ini bisa dianalogikan oleh kita sebagai pencarian sebuah orang di sebuah desa, dan kita mencarinya dari kabupaten atau kota. Misal client meminta alamat IP domain mail.google.com, maka pertanyaan pertama akan langsung ke root level (.), lalu setelah root level menemukan dimana tempat domain tersebut, maka akan langsung ditanya kepada TLD (.com), lalu setelah TLD menjawab dimana domain tersebut berada maka akan bertanya pada SLD (google), lalu setelah SLD menjawab maka akan bertanya pada sub domain (mail) dan sub domain akan menjawab dengan sebuah alamat IP.

Read more →